May 2015

Baja Ringan adalah baja canai dingin yang keras yang diproses kembali komposisi atom dan molekulnya, sehingga menjadi baja yang lebih fleksibel. Saat ini baja ringan menjadi material bangunan yang sedang trend, rangka atap baja ringan lebih dominan terkenal dibanding material baja ringan untuk struktur lainnya. Hal ini karena gencarnya iklan-iklan yang menawarkan produk rangka atap baja ringan menggantikan rangka atap dari material kayu. Mengingat kayu semakin hari semakin langka juga karena harga kayu yang relatif mahal, maka pemilihan material rangka atap baja ringan menjadi satu pilihan para kontraktor atau owner dalam membangun rumah. Selain karena faktor keawetan dan tahan rayap dan karat, rangka atap baja ringan mempunyai kelebihan yaitu kekuatan struktur yang lebih bagus, seperti lebih kuat, lebih kaku dibanding konstruksi kayu.
Disamping itu kemudahan dalam mendapatkan, kecepatan pemasangan, dan struktur yang kuat membuat rangka atap baja ringan terkenal. Teknologi dalam perencanaan dan pemasangan rangka atap baja ringan beragam sesuai dengan profil dari elemen kuda-kuda itu sendiri. Profil kuda-kuda rangka atap baja ringan yang beredar di pasaran terdiri dari C, Z, hollow dan UK atau profil Omega atau HAT. Tiap profil memiliki kelebihan-kelebihan serta perbedaan prinsip dalam dalam pemasangannya.
Elemen dasar Baja Ringan
Rangka atap baja ringan yang diproduksi di Indonesia menggunakan bahan dasar baja dengan kekuatan G-550 Mpa atau setara dengan 5500 Megapascal sesuai standar AISI (American Iron and Steell Institute). Adapun coating (pelapis/pelindung) baja ringan dari karat yang beredar adalah zinc/galvanis, zincalume, dan zincalume dengan penambahan magnesium. Lapisan coating ini melindungi bahan dasar baja ringan dari karat.
Baja Ringan Ramah Lingkungan
Baja ringan terbaik diklaim memiliki sifat yang ramah lingkungan, karena menggunakan material yang bisa mengurangi pembalakan liar (illegal logging). Tidak jarang juga kita menemui brosur rangka atap baja ringan dengan kode ekolabel atau ramah lingkungan, label yang menjelaskan produk yang dijual adalah ramah terhadap lingkungan. Namun apakah benar ramah lingkungan? Untuk mengetahui hal itu, baiknya kita ketahui produk yang berlabel ramah lingkungan atau ekolabel.
Dalam situs Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia (www.menlh.go.id) dilansir bahwa Ekolabel merupakan salah satu sarana penyampaian informasi yang akurat,‘verifiable’ dan tidak menyesatkan kepada konsumen mengenai aspek lingkungan dari suatu produk (barang atau jasa), komponen atau kemasannya. Pemberian informasi tersebut pada umumnya bertujuan untuk mendorong permintaan dan penawaran produk ramah lingkungan di pasar yang juga mendorong perbaikan lingkungan secara berkelanjutan.

Para Produsen baja ringan atau Perbaikan Rumah memikirkan tentang ramah lingkungan, ataupun recyclibility dalam penggunaan material baja ringan harus dipertegas kembali. Hendaknya setiap produsen dapat menjelaskan kepada konsumen tentang konsep tersebut, apakah karena material yang tidak akan menyisakan sampah? Atau bahan-bahan sisa yang bisa di recycle menjadi bahan lain yang berguna?
Walaupun demikian Jika di telusuri lebih jauh, secara umum baja ringan mungkin saja bisa mengurangi pembalakan liar karena bisa meminimalisir bahkan cenderung menghilangkan penggunaan material kayu dalam konstruksinya. Tapi sesuai dengan prinsip ekolabel bahwa produk yang diberi ekolabel selayaknya adalah produk yang dalam daur hidupnya mulai dari pengadaan bahan baku, proses produksi, pendistribusian, penggunaan, dan pembuangan setelah penggunaan, memberi dampak lingkungan relatif lebih kecil dibandingkan produk lain yang sejenis. Mudah-mudahan saja baja ringan menjadi alternatif penggunaan material bangunan masa depan yang lebih bisa diterima lingkungan karena daur hidupnya yang memberikan dampak yang kecil.

Jangan Membeli Asal Baja Ringan.
Saat berencana membeli dan mengaplikasikannya, Anda perlu yakin bahwa baja ringan tersebut berkualitas baik.
Popularitas baja ringan yang semakin meningkat, menarik banyak orang untuk berlomba-lomba memproduksi dan menjual material rangka atap ini. Harga yang ditawarkan pun bervariasi, mulai dari yang paling murah hingga yang paling mahal. Dengan demikian, pilihan di pasaran semakin banyak. Sayangnya, tidak semua produsen ini memperhatikan kualitas baja ringan yang mereka pasarkan.
kualitas baja ringan tidak bisa hanya dilihat dari produknya saja. Paling tidak ada lima hal, yang perlu diketahui konsumen, untuk mengukur kualitas baja ringan yang mereka beli. Apa saja?
Pertama, perhatikan materialnya. Apakah baja ringan yang dibeli sudah sesuai standar mutu. Misalnya baja ringan untuk reng atap, harus memiliki ketebalan 0,75 mm. Setiap bagian atap memiliki ukuran masing-masing. Tanyakan nformasi sejelas-jelasnya kepada produsen baja ringan Anda. Baja ringan yang baik dan kuat juga tidak mudah ditekuk atau dibengkokkan. Setelah terpasang, rangka atap yang berkualitas tidak akan melengkung apalagi patah, meski diberi beban berat.
Kedua Berikutnya adalah perencanaan atau desain. Produsen yang baik, akan membuat gambar kerja atau desain yang detail untuk setiap bangunan. Beda rumah, beda bangunan, akan memiliki gambar kerja berbeda pula. Gambar kerja inilah yang akan memandu installer untuk memasang rangka atap baja ringan.
Poin Ketiga adalah installer atau tukang yang memasang. Produsen baja ringan yang baik, sebaiknya memiliki installer sendiri. Sehingga jelas siapa yang memasang rangka atap, dengan desain yang bagaimana, dan standar kualitasnya pun lebih bisa dipertanggungjawabkan.
Dua hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah repitasi perusahaan produsen dan garansi yang diberikan. Kang Cecep
"Jangan asal membeli baja ringan karena harga yang murah namun mutunya rendah. Kita tentu tidak mau mengambil resiko atap rumah roboh, yang akhirnya merugikan diri kita sendiri, kan?," ujar Fransisca lagi.
Jadi, mulai sekarang saat akan membeli baja ringan, jangan cuma tanya harga. Tanyakan kelima hal yang kita bicarakan tadi, sehingga kita tidak tertipu dengan baja ringan bermutu rendah.


Cara Menghindari Baja Ringan Berkarat
Secara material, atap baja ringan mempunyai beberapa kelebihan dibanding material struktur lainnya. Salah satunya adalah tahan karat. Kunci antikarat sendiri terletak pada lapisan yang melingkupi permukaan batang baja ringan. Lapisan tipis berupa campuran alumunium dan senyawa lainnya ini cukup ampuh mencegah korosi menghinggapi baja di dalamnya. Namun saat lapisan terbuka, karat bisa muncul. Untuk menghindari rusaknya baja ringan, ada baiknya Anda lakukan perawatan sekaligus pencegahan agar lapisan anti karat tidak terbuka. Scaffolding Steger
Sebagai acuan, berikut empat hal yang harus dihindari ketika menggunakan baja ringan.

1. Hujan dan panas  Pada dasarnya, atap baja ringan bukanlah material untuk eksterior. Jadi tidak disarankan untuk terkena panas dan hujan terus menerus. Terpaan cuaca tersebut lambat laun akan mengurangi daya tahan lapisan antikarat pada baja. Akibatnya akan muncul korosi yang lebih cepat dari garansi yang diberikan. Saat proses pemasangan, tempatkan baja ringan dalam ruang tertutup yang terhindar dari sinar matahari dan hujan. Hindari pengerjaan di kala musim penghujan mulai tiba
 2. Air semen Hindari baja ringan terkena adonan semen. Menempelnya air semen pada permukaan baja ringan akan menghasilkan reaksi kimia dan berpotensi merusak lapisan antikarat. Khususnya jenis baja ringan dengan lapisan antikarat berjenis Zinc (galvanis). Saat tahap konstruksi berlangsung, lindung baja ringan dari proses pengerjaan beton atau adoanan semen. Hindari pula pengaplikasian adonan semen untuk karpus (genteng nok) langsung di atas rangka baja ringan. Buat lapisan kedap air sebagai pembatas.
3. Tergores Ketika lapisan antikarat tergores maka baja akan berhubungan langsung dengan oksigen. Akibat pertemuan zat tersebut akan terjadi reaksi kimia antara udara dengan baja yang menghasilkan karat. Jadi saat terjadi kerusakan  misal akibat bekas sambungan yang terbuka atau pemotongan yang salah, secepat mungkin Anda lakukan pelapisan ulang. Lapis ulang permukaan dengan menggunakan cat. Jangan lupa untuk meminimalisasi kesalahan pasang sehingga muncul banyak luka di permukaan baja. Makanan Betawi dan Kue Betawi
4. Larutan Asam Cairan bersifat asam sangat reaktif ketika bersentuhan dengan permukaan baja ringan. Coating atau lapisan antikarat dapat mengelupas dan menghasilkan karat. Larutan asam umumnya berada pada produk pembersih lantai dan keramik.

Memperbaiki Baja Ringan Rusak
Perbaikan harus dilakukan oleh teknisi bersertifikasi. Tapi pemahaman tentang langkah perbaikan tak kalah penting.

Kualitas baja ringan sudah teruji, tekniksi yang dipakai juga bersertifikasi. Namun seringkali kerusakan tak terencana sering muncul akibat kelalaian tukang di lapangan atau faktor kelalaian pemilik. Berikut 5 langkah untuk perbaikan baja ringan rusak.
1. Cek kondisi kerusakkan terlebih dahulu. Karena rangka sistem knock down, satu bagian rusak bisa diganti dengan rangka sama.
2. Lakukan pengecekan pada gambar kerja hasil perhitungan awal software . Cek jenis, profil, panjang dan jumlah sambungan pada rangka yang rusak.
3. Baja ringan harus dipotong sesuai dengan ukuran yang ada di gambar. Tidak boleh lebih atau kurang, harus sama. Namun bila rangka atap sudah turun, melendut, panjang rangka harus tetap dipasang sepenuhnya. seperti gambar awal.
4. Jangan lupa lepas sebagian penutup atap. Jika  beban melendutnya terlalu besar 1-3cm, harus dliakukan penyesuain kembali. Sangga dari bawah lebih dahulu. Obat Jerawat Terampuh
5. Pembongkaran penutup atap menyesuaikan tingkat kerusakkan. Jika tingkat melendut besar, maka pembebanan di atas rangka harus dilepas. Namun semua perbaikan tersebut harus dilakukan oleh petugas bersertifikasi dengan perhitungan software baja ringan.

Wassalam


Peluang UsahaPeluang Usaha,

sebagian orang kadang kala sangat sulit sekali menemukan peluang usaha apa yang cocok untuk di jadikan usaha. Ada juga yang sudah mencoba berkali kali namun selalu kandas ditengah jalan. sebenarnya apa masalahnya ?.. sering kita bertanya di benak kita sendiri

Diartikel ini banyak sekali peluang usaha yang belum kita ketahui dan mungkin ada yang sudah kita ketahui.
Mungkin di artkel yang saya copas dari berbagai sumber bisa menginspirasi dan menguatkan tekad kita dalam berusaha
Semoga artikelnya bisa bermanfaat untuk diri saya dan orang lain, bukankah Rasulallah mengatakan Ilmu yang bermanfaat yaitu ilmu yang bermanfaat untuk orang banyak.
Kewirausahaan  atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment).
Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian.
Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.

Ciri-ciri dan Sifat kewirausahaan

Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang memerlukan ciri-ciri dan juga memiliki sifat-sifat dalam kewirausahaan. Ciri-ciri seorang wirausaha adalah:
  • Percaya diri
  • Berorientasikan tugas dan hasil
  • Berani mengambil risiko
  • Kepemimpinan
  • Keorisinilan
  • Berorientasi ke masa depan
  • Jujur dan tekun

Sifat-sifat seorang wirausaha adalah:

  • Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
  • Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
  • Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
  • Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
  • Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
  • Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
  • Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
Untuk lebih terperinci peluang usaha di seluruh Indonesia baca Peluang Usaha

     
Bismillah
Busana Muslim
Sedang belajar gimana keyword " Busana Muslim " bisa jadi teratas dari artikel ini. Kalau bisa teratas ane mau jualan busana muslim yang syar'i. Busana muslim yang syar'i itu yang seperti apa, busana yang dicontohkan oleh Rasulalloh dan para sahabat sahabatnya..
Kita bisa lihat dengan keyword busana muslim web teratas justru tidak seperti yang kita harapkan cara berpakaian dan berbusana, oleh karena itu ana terpanggil untuk menjadikan keyword busana muslim teratas.. Insya Alloh..Ini adalah bagian dari syiar dan dakwah..
Copas dari wiki..
Agama Islam sangat peduli terhadap busana dalam dua konteks, yaitu pakaian sehari-hari untuk kegiatan di dalam atau luar rumah dan pakaian khusus beribadah. Di Indonesia sendiri, busana muslim mendapat perhatian yang besar. Populasi penganut agama Islam di Indonesia berjumlah kira-kira 85,1% dari 240.271.522 penduduk (2010). Hal ini menjadikan industri mode untuk pakaian muslim pun menjadi besar minatnya dengan terlihat munculnya situs web belanja kebutuhan busana muslim. busana muslim adalah model pakaian yang disesuaikan dengan aturan kehidupan penganut agama Islam. Di dalam Al-Qur'an tertulis anjuran-anjuran dan kewajiban bagi orang muslim dalam hal berpakaian. Model baju yang tertutup dan serba panjang menjadi ciri khasnya. Untuk wanita, busana muslim menutupi bagian tubuh seperti rambut, leher, tangan dan kaki

Busana Muslim Jilbab

Jilbab (Arab: جلباب ) adalah busana muslim terusan panjang menutupi seluruh badan kecuali tangan, kaki dan wajah yang biasa dikenakan oleh para wanita muslim. Penggunaan jenis pakaian ini terkait dengan tuntunan syariat Islam untuk menggunakan pakaian yang menutup aurat atau dikenal dengan istilah hijab. Sementara kerudung sendiri di dalam Al-Qur'an disebut dengan istilah khumur, sebagaimana terdapat pada surat An Nuur ayat 31:

“Hendaklah mereka menutupkan khumur (kerudung-nya) ke dadanya. (An Nuur :31)         ”

Secara etimologis jilbab berasal dari bahasa arab jalaba yang berarti menghimpun atau membawa. Istilah jilbab digunakan pada negeri-negeri berpenduduk muslim lain sebagai jenis pakaian dengan penamaan berbeda-beda. Di Iran disebut chador, di India dan Pakistan disebut pardeh, di Libya milayat, di Irak abaya, di Turki charshaf, dan tudung di Malaysia, sementara di negara Arab-Afrika disebut hijab.
Di Indonesia, penggunaan kata "jilbab" digunakan secara luas sebagai Busana Muslim kerudung yang menutupi sebagaian kepala perempuan (rambut dan leher) yang dirangkai dengan baju yang menutupi tubuh kecuali telapak tangan dan kaki. Kata ini masuk dalam lema Kamus Besar Bahasa Indonesia pada tahun 1990 bersamaan dengan mulai populernya penggunaan jilbab di kalangan muslimah perkotaan.  Dalam kosakata bahasa Indonesia menurut KBBI daring, jilbab adalah kerudung lebar yang dipakai perempuan muslim untuk menutupi kepala dan leher sampai ke dada.  Secara umum mereka yang menutupi bagian itu disebut orang yang berjilbab.
Sejarah dan kontroversi pemakaian jilbab
Pada tahun 1983 perdebatan tentang penggunaan "jilbab" disekolah antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Noegroho Notosoesanto yang kemudian direspon oleh MUI, masih menggunakan kata kerudung. Noegroho menyatakan bahwa pelajar yang karena suatu alasan merasa harus memakai kerudung, pemerintah akan membantunya pindah ke sekolah yang seragamnya memakai kerudung.mSebelumnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga mengadakan pertemuan khusus dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan menegaskan bahwa seragam harus sama bagi semua orang berkaiatan dengan peraturannya, karena bila tidak sama berarti bukan seragam.
Di Indonesia pada Kamus Umum Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka cetakan ke-7 tahun 1984 belum ada lema kata jilbab, lema yang digunakan adalah kata yang belum populer di Indonesia (saat itu) yaitu "hijab" yang merujuk pada kain penutup aurat bagi perempuan muslim.
Fatwa berjilbab bagi para penganutnya
Menurut Muhammad Nashiruddin Al-Albany kriteria jilbab yang benar harus menutup seluruh badan, kecuali wajah dan dua telapak , jilbab bukan merupakan perhiasan, tidak tipis, tidak ketat sehingga menampakkan bentuk tubuh, tidak disemprot parfum, tidak menyerupai pakaian kaum pria atau pakaian wanita-wanita kafir dan bukan merupakan pakaian untuk mencari popularitas.

Pendapat yang sama sebagaimana dituturkan Ikrimah, jilbab itu menutup bagian leher dan mengulur ke bawah menutupi tubuhnya, sementara bagian di atasnya ditutup dengan khimâr (kerudung) yang juga diwajibkan, sesuai dengan salah satu ayat surah An-Nur 24:31, yang berbunyi:
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya, dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita... (QS an-Nur [24]: 31)

Diantara syarat jilbab busana muslimah yang syar’i itu lebar, tidak pas badan dan juga tidak sempit. Lebarnya jilbab ini semestinya bisa menutupi semua lekukan tubuh wanita.
Deskripsi Jilbab Lebar
Lihatlah bagaimana deskripsi jilbab yang syar’i dari Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dalam hadits dari Ummu ‘Athiyyah radhiallahu’anha :
أمرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم أن نخرج ذوات الخدور يوم العيد قيل فالحيض قال ليشهدن الخير ودعوة المسلمين قال فقالت امرأة يا رسول الله إن لم يكن لإحداهن ثوب كيف تصنع قال تلبسها صاحبتها طائفة من ثوبها
“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memerintahkan wanita yang dipingit (juga wanita yang haid) pada hari Ied, untuk menyaksikan kebaikan dan seruan kaum muslimin. Kemudian seorang wanita berkata: ‘Wahai Rasulullah jika diantara kami ada yang tidak memiliki pakaian, lalu bagaimana?’. Rasulullah bersabda: ‘Hendaknya temannya memakaikan sebagian pakaiannya‘” (HR. Abu Daud, no.1136. Dishahihkan Al Albani di Shahih Abi Daud)
Salah satu faidah hadits ini adalah bahwa jilbab wanita muslimah itu semestinya lebar. Kalimat تلبسها صاحبتها طائفة من ثوبها dapat dimaknai juga ‘hendaknya temannya memakaikan sebagian pakaian yang dipakainya ‘. Sebagaimana kata Syaikh Ibnu Jibriin:
فهو يدل على أن الجلباب رداء واسع قد يستر المرأتين جميعًا
“Hadits ini menunjukkan bahwa jilbab itu berupa rida’ yang lebar, saking lebarnya terkadang bisa cukup untuk menutupi dua orang wanita sekaligus”  Al Qurthubi mengatakan:
الْجَلَابِيبُ جَمْعُ جِلْبَابٍ، وَهُوَ ثَوْبٌ أَكْبَرُ مِنَ الْخِمَارِ. وَرُوِيَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ وَابْنِ مَسْعُودٍ أَنَّهُ الرِّدَاءُ
“jalaabiib adalah jamak dari jilbab. Jilbab adalah pakaian yang lebih besar dari khimar. Dan diriwayatkan juga dari Ibnu ‘Abbas bahwa jilbab itu berupa rida'” (Tafsir Al Qurthubi, 14/234).
Demikianlah jilbab yang syar’i, yaitu lebar, yang lebarnya itu seolah-olah bisa cukup untuk menutupi dua wanita.
Tidak menggambarkan lekukan tubuh
Dan jika jilbab dianggap sudah lebar namun masih menampakkan sebagian bentuk tubuh, maka yang demikian kurang sempurna.
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah berkata: “Syarat keempat: pakaian muslimah itu hendaknya longgar dan tidak ketatsehingga menggambarkan bagian tubuhnya. Karena tujuan memakai pakaian adalah mencegah terjadinya fitnah (baca:hal-hal yang buruk). Tujuan tersebut tidak akan tercapai kecuali jika pakaiannya longgar dan lebar. Sedangkan jika ketat, walaupun menutup warna kulit, itu dapat menggambarkan bentuk seluruh atau sebagian tubuhnya, sehingga bentuk tubuhnya tersebut tergambar di mata para lelaki. Ini adalah salah satu bentuk kerusakan dan seolah mengundang orang-orang untuk melihat bentuk tubuhnya yang tidak ia tutupi dengan benar itu. Oleh karena itu, pakaian wanita itu wajib longgar. Usamah bin Zaid pernah berkata:
كساني رسول الله  صلى الله عليه وسلم  قبطية كثيفة كانت مما أهدى له دِحْيَةُ الكلبي فكسوتها امرأتي، فقال رسول الله  صلى الله عليه وسلم – : مالك لا تلبس القبطية؟ فقلت: يا رسول الله! كسوتها امرأتي، فقال: مرها أن تجعل تحتها غلالة فإني أخاف أن تصفحجم عظامها

“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pernah memakaikanku baju Quthbiyyah yang tebal. Baju tersebut dulu dihadiahkan oleh Dihyah Al Kalbi kepada beliau. Lalu aku memakaikan baju itu kepada istriku. Suatu kala Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menanyakanku: ‘Kenapa baju Quthbiyyah-nya tidak engkau pakai?’. Kujawab: ‘Baju tersebut kupakaikan pada istriku wahai Rasulullah’. Beliau berkata: ‘Suruh ia memakai baju rangkap di dalamnya karena aku khawatir Quthbiyyah itu menggambarkan bentuk tulangnya’” (HR. Dhiya Al Maqdisi dalam Al Mukhtar 1/441, dihasankan oleh Al Albani). (Jilbab Mar’ah Muslimah, 1/131)
Syaikh Abdullah Al Faqih hafizhahullah ketika di tanya ‘bagaimana saya mengetahui sebuah pakaian itu tidak ketat atau tidak longgar? bagaimana ciri dan batasannya?’. Beliau menjawab: “Yang menjadi patokan apakah sebuah pakaian itu sudah tidak termasuk pakaian ketat dan tergolong pakaian longgar yang dibenarkan syariat adalah hendaknya ia tidak menggambarkan bentuk bagian tubuh. Oleh karena itu para ulama sering menggunakan istilah النهي عن الثوب المحدد (Larangan memakai pakaian yang menggambarkan bentuk tubuh). Ibnul Hajib (Al Maliki, wafat tahun 646H) mendefinisikan baju ketat: “yang menggambarkan bagian tubuh baik karena terlalu tipis atau karena ketatnya”, demikian kata beliau dalam kitab Syarh Al Mawaq Lil Mukhtashar Khalil. Ad Dardir (wafat tahun 1201H) juga berkata dalam syarh-nya terhadap Al Muhktashar: “Yang termasuk pakaian ketat adalah yang menggambarkan bentuk aurat karena kainnya terlalu tipis, atau karena sebab lain misalnya karena memakai sabuk, atau karena terlalu sempit atau karena terlalu menyelubungi tubuh”.Busana Muslim